HOAX

Masih mengenai corona, akhir-akhir ini ibu pertiwi dihebohkan dengan pernyataan salah satu dokter yang tidak percaya dengan Covid-19 dan menganggap bahwa kasus kematian akibat Covid-19 itu disebabkan oleh interaksi obat. Pernyataan mencengangkan ini tersebar di sosial media yang tentunya menjadi perbincangan hangat di berbagai kalangan. Kabar terakhir yang gue baca di berita-berita online bahwa dokter ini sudah dilaporkan dan dipanggil oleh pihak yang berwajib mengenai hoax yang disebarkannya.

Kasus dokter ini adalah salah satu dari banyaknya hoax yang beredar dalam masyarakat +62. Dari zaman dulu, hoax memang sudah ada di kehidupan kita. Semakin berkembangnya zaman dan teknologi, muncul sosial media di mana orang-orang bisa bebas mengakses dan membagikan berbagai informasi dan opini mereka. Kebebasan yang disalahgunakan menyebabkan semakin banyak beredarnya hoax dan opini publik yang menggiring masyarakat ke sesuatu yang tidak benar dan menyesatkan.

Pada masa Covid-19 ini, banyak sekali informasi bersliweran di masyarakat dari berbagai sosial media. Gue rasa setiap hari kita pasti mendapatkan pesan dari Whatsapp, membaca informasi dari Instagram, cuitan di Twitter serta platform-platform lain yang berkaitan dengan perkembangan virus ini. Informasi yang terkadang hanya di telan bulat-bulat tanpa disaring terlebih dahulu. Sebelum adanya berita mengenai dokter ini, juga beredar berita tentang beberapa obat yang dianggap sebagai obat Covid-19. Sebagai makhluk-makhluk yang bergerak cepat, banyak orang Indonesia yang langsung berburu untuk mendapatkan obat tersebut padahal belum ada penelitian lebih lanjut mengenai apakah obat tersebut beneran dapat menyembuhkan pasien Covid-19 atau tidak. Hal ini mengakibatkan naiknya harga obat-obat tersebut di pasaran. Vitamin pun tak luput dari pencarian warga. Di tempat gue tinggal, vitamin-vitamin sudah mulai pada habis di berbagai apotek besar karena masyarakat mulai panik kembali dengan varian corona yang semakin bertambah.

Kalo yang tadi obat dan vitamin,  ada juga susu yang menghebohkan jagat raya tanah air. Panic buying melanda masyarakat di berbagai tempat. Mulai dari minimarket sampe supermarket besar diserbu demi mendapatkan susu nan ajaib ini. Banyak orang juga yang rela mengantri demi bisa membeli dan rebutan untuk mendapatkan susu ini. Sama seperti obat tadi, panic buying ini disebabkan oleh berita simpang siur yang mengatakan bahwa susu ini bisa membunuh virus Covid-19 padahal banyak dokter terpercaya sudah mengatakan bahwa itu tidak benar. Ya, itu semua hoax.

Percaya atau tidak, hoax ini bisa mengalahkan kredibilitas seseorang yang memang sudah diakui kompeten di bidangnya. Kredibilitas yang dibangun susah payah akan runtuh dengan berita simpang siur yang lebih diyakini oleh masyarakat luas. Terlalu mudah percaya akan sesuatu yang baru kita dengar bisa membawa kita ke dalam sebuah masalah baru. Ini adalah PR dari seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih teliti dengan berbagai informasi yang disuguhkan. Mulai untuk menyaring setiap berita atau informasi yang kita dapatkan dari siapapun atau dari channel apapun. Kalo kita mendapatkan berita dari sosial media, yuk searching-searching lagi, cari dan baca berita-berita serupa dari berbagai media terpercaya, pastikan kalian baca secara keseluruhan bukan sepenggal-sepenggal yang tidak membawa kalian ke inti informasi yang ingin disampaikan penulisnya, cari tahu spokepersonnya siapa, pastikan dia kompeten di bidangnya sehingga apa yang dikatakan bisa dipercaya. Itu gunanya supaya kita bisa memastikan apakah informasi itu benar atau hanya hoax aja karena yang harusnya kita cari itu fakta bukan pembenaran.

Coba bayangkan kalo misalnya lo dapat informasi dari seseorang mengenai suatu obat yang dapat mencegah Covid-19. Lo udah beli dan konsumsi rutin tanpa tau sebenarnya obat itu fungsi aslinya apa. Setelah lo cari tau, obat itu digunakan untuk penyakit lain yang tidak sesuai dengan Covid-19. Penanganan yang salah ini bisa jadi memberikan efek samping yang mengganggu kerja organ lo seperti ginjal dan hati atau bisa juga membuat lo malah semakin drop dari sebelumnya karena sebenarnya lo ga butuh obat itu. Lo juga bisa aja ketakutan atau kena panic attack karena salah minum obat. Semakin kita takut maka semakin turun juga sistem imun kita yang malah membuat kita semakin rentan terhadap penyakit. Untuk itulah, kita harus menyaring segala informasi yang kita dapatkan. Dengan dipermudahnya kita akan akses internet, kita harusnya lebih pintar dalam memilah informasi.
 
Kebiasaan lain yang sering dilakukan oleh warga +62 adalah langsung membagikan informasi yang mereka dapat. Informasi yang belum jelas dan belum tentu benar dikirim ke grup chat atau platform lainnya. Gue pribadi sering banget dapet informasi kayak gini dari grup chat. Jempol-jempol masyarakat tanah air memang sudah terkenal dengan kecepatan cahaya yang bisa langsung bekerja untuk membagikan informasi yang mereka dapat. Ini juga yang dapat menakuti dan menyesatkan orang yang membacanya. Informasi yang ga jelas kejuntrungannya ini memberikan dampak besar pada si pengirim dan pembaca. 

Udah yuk, jangan gampang percaya pada berita atau informasi yang ga jelas asal usulnya. Kita juga perlu menggunakan logika untuk mengolah informasi yang kita dapat, bukan hanya ditelan mentah-mentah tanpa tau kebenarannya apalagi langsung membagikan informasi tersebut kepada orang lain. Kecanggihan zaman ini mari digunakan dengan sebaik-baiknya, harusnya membuat kita lebih pintar dan menjadi bermanfaat bukan sebagai orang yang gampang termakan dan penyebar hoax ya. Indonesia bisa maju juga karena pemikiran rakyatnya yang semakin maju. Semangat, stay healthy and stay happy!
 
 

Comments

  1. Masyarakat butuh candu yang bikin mereka berpikir kalo semuanya baik2 aja.

    Disaat pemerintah negeri Moldova sampe platform media ga bisa ngasih "candu" itu, mereka bikin skenario sendiri dan mudah percaya sama berita2 hoax kayak mulai dari mikir kalo ini semua hanya bohongan, virusnya mati kalo dikasih ini itu, dll.

    Intinya, mau percaya atau engga sih itu hak pribadi. Asal ga katro dan mengganggu kepercayaan orang lain aja hahaha..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts