Udah Cantik Menurut Versimu?
21 April kita memperingati hari Kartini. Sosok wanita yang mengubah stigma bahwa seorang perempuan itu tugasnya "Masak, Macak dan Manak". Kartini merupakan simbol yang lekat dengan perjuangan kesetaraan yang harusnya didapatkan oleh para perempuan Indonesia. Lagunya selalu diajarkan kepada Kartini-kartini kecil masa kini untuk bisa berkembang menjadi manusia yang berpendidikan, berbudi luhur dan pantang menyerah dalam menjalani hidup.
Berbicara tentang perempuan, kata "cantik" adalah pujian dan impian yang mereka dambakan. Semua perempuan ingin disebut cantik. Tentu, tidak gampang untuk mendapatkan panggilan itu. Standar kecantikan yang terbentuk kadang membuat mereka insecure dengan diri mereka sendiri.
Kita sendiri tau bahwa di Indonesia, standar perempuan cantik adalah perempuan yang bertubuh tinggi, langsing, berkulit putih dan mulus, berambut panjang, hitam, lebat, dan lainnya. Ditambah lagi dengan berbagai gambaran perempuan di televisi ataupun sosial media yang semakin memperkuat standar tersebut. Hal ini membuat banyak perempuan melakukan berbagi macam cara untuk mendapatkan definisi cantik itu.
Standar ini jelas berlawanan dengan realita yang dimiliki oleh perempuan Indonesia. Mereka terlahir dengan kulit kuning langsat atau sawo matang, memiliki rambut yang bergelombang atau keriting dan sebagainya. Realita yang mereka punya, membuat mereka harus berlari mengejar standar yang bisa dikatakan tidak relevan di ibu pertiwi. Tak hanya itu, realita yang mereka punya, membuat orang lain juga memandang mereka sebelah mata. Orang lain yang tak jarang adalah sesama perempuan yang seharusnya bisa menguatkan satu sama lain.
Sebagai seorang perempuan, gue pernah mengalaminya. Berusaha memenuhi standar itu tapi tak semua bisa gue dapati dengan mulus. Masa kecil gue dihabiskan dengan bermain bersama teman-teman yang rata-rata adalah laki-laki dan berlarian di bawah panasnya terik matahari. Pernah merasa berbeda dengan teman-teman perempuan gue di sekolah dan membuat gue cukup insecure. Masuk ke bangku SMA, gue tetap merasa tidak cantik. Banyak teman-teman gue yang lebih putih, lebih mulus kulitnya tapi semakin bertumbuh dewasa, gue merasa apa yang gue pikirkan itu salah.
Semua perempuan itu cantik dengan cara mereka sendiri. Mengubah mindset yang tertanam selama ini adalah hal yang harus kita lakukan. Tidak apa kalo kita terlahir sebagai perempuan yang tidak bertubuh tinggi, langsing, berkulit putih dan mulus, berambut panjang, hitam, lebat, dan lainnya. Tidak apa untuk tidak memenuhi standar itu. Bukankah kamu diciptakan Tuhan dengan sangat spesial?. Kalo semua orang sama, terus bedanya di mana?. Setuju ga?.
Tersadar dengan pertanyaan-pertanyaan itu, gue akhirnya memutuskan untuk membuat definisi "cantik" versi gue. Cantik yang biasanya hanya didasarkan pada penampilan sebenarnya bermakna lebih luas dari pada itu. Hatimu dan attitude-mu juga bisa memancarkan kecantikan yang bahkan lebih dari penampilanmu. Standar kecantikan itu tidak akan hilang tapi ketika kita berani untuk menerobosnya, kita bisa keluar dari bayang-bayang insecurity dan membuat diri kita semakin bermakna.
"Berarti kita ga usah ngurusin penampilan ya? kan cantik lebih dari itu.". Memang cantik itu maknanya lebih luas daripada penampilan tapi bukan berarti kita tidak merawat diri kita. Merawat diri adalah salah satu bukti bahwa kita menghargai dan mencintai apa yang kita punya, yaitu diri kita sendiri. Hal penting yang diubah adalah tujuannya, bukan lagi untuk mendapatkan standar kecantikan yang beredar di masyarakat tapi sebagai bukti bahwa diri kita berharga dan patut dicintai.
Ayo, definisikan "cantik" menurut versimu!
Comments
Post a Comment